ANTRUKAN PAWON, AIR TERJUN TERSEMBUNYI DI GUCIALIT
Antrukan Pawon menjadi
destinasi wisata baru di Kabupaten Lumajang. Kecamatan Gucialit menawarkan
pesona alam air terjun yang terbentuk secara alami dari batuan yang mengikis perlahan.
Destinasi air terjun tersebut masih jarang dikunjungi oleh wisatawan. Lokasi
Air Terjun Antrukan Pawon berada di Desa Kertowono, Kecamatan Gucialit,
Kabupaten Lumajang. Jarak dari Pusat Kota kurang lebih sekitar 20 km dengan
waktu yang ditempuh antara 45 menit hingga1 jam. Antrukan Pawon menyuguhkan
keindahan alam yang masih sangat dijaga, sehingga wisatawan harus menempuh
sekitar 350 meter dengan berjalan kaki untuk mencapai titik strategis air
terjun. Di sisi kanan dan kiri menuju spot utama dikelilingi oleh tebing dengan
pohon yang lebat.
Antrukan Pawon telah
diresmikan oleh Bupati Lumajang, Bunda Indah pada 17 Agustus 2025 lalu. Peresmian
tersebut sekaligus menjadi momentum penting dalam merayakan Hari Kemerdekaan
Republik Indonesia ke-80. Walaupun tergolong baru, destinasi wisata tersebut
sudah dilengkapi dengan beberapa fasilitas yang cukup memadai, diantaranya
toilet, gazebo, papan nama dan penunjuk arah, papan himbauan, serta ban karet
yang dapat digunakan sebagai pelampung.
Air terjun Antrukan Pawon
memiliki keunikan yang memikat. Air terjun berada tepat di Tengah batu yang
membentuk lingkaran. Air yang mengalir cukup jernih dan dingin. Sinar matahari
dapat menerobos masuk melalui celah bebatuan sehingga menghasilkan pantulan
cahaya yang berkilau. Apabila wisatawan berkunjung di pagi hari, mereka dapat
merasakan embun yang melekat pada
dedaunan terasa segar serta suara gemuruh dari aliran air terjun. Walaupun
tergolong baru, wisata tersebut sudah digandrungi oleh banyak kalangan.
Keindahan alam yang disuguhkan di Air Terjun Antrukan Pawon perlu dilestarikan. Wisatawan yang berkunjung dihimbau untuk turut serta menjaga kelestarian alam, seperti tidak membuang sampah sembarangan. Sampah yang dibuang sembarangan secara otomatis mengganggu kestabilan ekosistem di dalamnya. Wisawatan dapat membawa kantong plastik untuk mengumpulkan sampah dan membuangnya di tempat yang telah disediakan. Wisatawan dihimbau untuk berhati-hati karena akses menuju destinasi wisata juga cukup curam. Terlebih Ketika musim hujan, akses jalan menjadi licin. Gunakan pula alas kaki yang nyaman untuk menempuh akses jalan yang curam.